Selasa, Maret 10, 2009

Gerakan Antibajakan ala Slank

Rabu (1/10), warga di sekitar markas Slank di Jl. Potlot, Jakarta, heboh. Satu mobil patroli lengkap dengan sejumlah polisi berseragam parkir tepat di depan pintu masuk. Dari dalam mobil, lima orang pemuda dengan baju seragam narapidana biru plus tangan diborgol keluar.

BAJAKAN - Seorang aparat mengunci pintu penjara yang berisi anggota kelompok musik Slank, dalam acara peluncuran album baru Slank ”Live Komplikasi Bajakan” di Jalan Potlot, Jakarta, Rabu (1/10).

Dua orang petugas langsung menggelandang kelimanya masuk ke dalam salah satu sel dari tiga sel berjeruji besi yang ada di dalam halaman markas yang sudah disulap menjadi Lembaga Pemasyarakatan Pulau Biru. Dua sel lainnya sudah dipenuhi oleh narapidana lainnya yang ditengarai sebagai pelaku korupsi dan pembunuhan. Sekitar dua meter dari depan sel, ditempeli pita kuning garis polisi.
Seperti umumnya narapidana, kelima pemuda tadi diinterogasi satu per satu. Dengan nada galak, sang sipir menanyakan kesalahan mereka.
”Saya membajak lagu Slank,” cetus kelimanya. Puas menginterogasi, salah seorang narapidana diseret dan diikat ke tiang gantungan dengan kepala ditutup kain hitam. Dor! Terdengar suara tembakan menggelegar. Hukuman mati pun dijatuhkan.
Jangan kaget, ini bukan aksi penangkapan atau eksekusi hukuman betulan. Ini adalah sebuah lakon teatrikal sebagai bagian dari peluncuran album terbaru Slank berjudul Pembajakan! Slank Live Kompilasi.
Kelima pemuda yang ditahan tadi, tak lain adalah para personel Slank—Kaka (vokalis), Abdee (gitar), Ridho (gitar), Ivan (bass), dan Bimbim (drum)— yang semuanya tampak begitu menghayati perannya sebagai narapidana. Sesi tanya jawab dengan wartawan pun tetap mereka lakukan dari balik sel.
Kalau Slank sampai mau bersusah payah melakukan lakon teatrikal seperti ini, bukan semata-mata ingin tampil beda atau mencari sensasi. Ini adalah upaya mereka untuk mengajak masyarakat memerangi pembajakan yang kian merajalela.
Para pembajak harus menyadari bahwa tindakan mereka bisa berakibat fatal, merugikan pemusik, sekaligus mematikan industri musik Indonesia yang pada akhirnya menutup lahan pekerjaan dan mengganggu pertumbuhan ekonomi. Itulah sebabnya, pembajakan harus dilihat sebagai sebuah tindak kriminal yang mesti diganjar hukuman.
”Pembajakan adalah simbol kecil dari borok yang ada di Indonesia. Kalau orang tidak membajak, tidak mungkin korupsi, tidak mungkin ada terorisme atau membunuh. Ini shock therapy kita untuk teman-teman di kejaksaan dan polisi bahwa undang-undang harus ditegakkan. Mudah-mudahan, masyarakat bisa melihatnya dan tidak setengah-setengah melawannya,” cetus Bimbim.
Bimbim sepakat pelaku pembajakan harus dikenai hukuman seberat-beratnya, kalau perlu hukuman mati. Pembuatan album kompilasi ini, lanjut Bimbim, dilakukan setelah mereka melihat begitu banyak lagu Slank yang dibajak, baik melalui televisi ataupun radio.
Yang membuat Bimbim geram, album terakhir mereka Stop War Kalau Berani Satu-satu sudah tersebar bajakannya hanya dua minggu sebelum beredar. Terinspirasi dari aksi pembajakan itulah, mereka mengangkat judul Pembajakan! dan akhirnya bertekad ”membajak” lagu-lagunya sendiri lewat album kompilasinya ini.
”Kenapa nggak? Kan kita sendiri yang memegang hak ciptanya. Kalau album ini masih dibajak juga, keterlaluan namanya. Nanti kalau membuat album ke-13, kita akan buat jelek aja sekalian, biar nggak ada yang membajak,” imbuh Bimbim.
Sesuai judulnya, album Slank kali ini penuh dengan tema antibajakan. Ini bisa dilihat dari desain sampul kaset hingga curahan hati yang ditulis mereka dalam kaset, ‘Slank dilecehkan, diremehkan, disukai, dibeli, dan akhirnya Slank dibajak!’.
Di bagian akhir side B, diselipkan Sumpah Antipembajak yang memelesetkan isi Sumpah Pemuda. Kira-kira begini petikannya, ”Kami putra dan putri Slankers Indonesia bersumpah tidak akan membeli atau menjual kaset dan CD bajakan karena hukumnya adalah haram”.

Senin, Maret 09, 2009

ID SLANKERS



Salam PLUR

Ini adalah contoh ID SLANKERS kamu yang terbaru
Untuk ID dalam bentuk CARD kamu bisa request ke SFC PUSAT di POTLOT yang mengeluarkan bentuk CARD nya dengan 1 kartu = Rp. 10.000, dan ongkos kirim Rp. 3.000,- info lebih lanjut hubungi ANDRE 08159744022. PLUS dapatkan STICKER SLANK FANS CLUB KEREN dari SFC PUSAT

Transfer ke BCA 0657307720 an. Andriyanto

Atau wesel ke SFC PUSAT Jl.potlot III no.14 - DUREN TIGA, Jakarta Selatan 12760

Tunggu update program-program baru SLANK FANS CLUB buat kamu di web www.slankfansclub.com

PLUR

Slankers Betawi

Jakarta This Morning

SLANKOGRAFI

SLANKISME

Kamis, Maret 05, 2009

Abdee Negara



Abdee Negara
Laki-Laki
Islam
Donggola, Sulawesi Tengah, 28 Juli 1968


Biografi :

Abdee Negara atau populer dengan Abdee Slank, lahir di Donggala, Sulawesi Tengah 28 Juni 1968. Ia adalah seorang gitaris, vokal pendukung, penulis lagu bagi grup musik Slank.

Sementara Slank sendiri adalah grup musik yang selalu eksis menelurkan album-albumnya sejak 1983. Grup ini semula merupakan grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta, yang terdiri Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal).

Sayang grup ini tidak bisa bertahan dengan formasinya, sehingga berturut-turut terjadi perombakan personil sampai akhirnya terbentuk formasi yang ke-14 pada 1996 dan bertahan sampai sekarang.

Pada formasi terbentuk terdiri, Kaka masuk sebagai vokalis, dengan personel lain terdiri dari Bimbim (drum), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar).

Selain itu juga Abdee memproduseri grup band Serieus.

Bim Bim Slank : Slankers Harus Diatas Semua Golongan


Para personil Slank dipastikan tidak akan terlibat dalam kampanye politik partai. Pernyataan itu ditegaskan oleh Bim Bim sang drumer sekaligus pentolan grup band Slank.

Walaupun udah banyak partai politik yang melamar grup band yang bermarkas di gang Potlot ini, namun Bim Bim Cs tidak akan tertarik. Tapi bagaimana dengan para Slankers yang membawa bendera Slank saat kampanye partai nanti. "Itu terserah mereka mau bawa bendera Slank. Siapa pun boleh membawanya," kata Bim Bim saat menyaksikan Donor darah Slankers di markasnya kemarin siang (10/3).

Menurut Bim Bim memang banyak SMS yang ia terima dari para Slankers di seluruh Indonesia. Mereka menanyakan bagaimana kalo para Slankers diajak kampanye oleh salah satu partai. "Terserah mereka mau kemana, yang jelas secara organisasi jangan terlibat dalam satu partai. Slankers harus di atas semua golongan," ungkap Bim Bim.

Menjelang masa kampanye ini, Bim Bim Cs malah menyambutnya dengan melakukan kegiatan donor darah yang digelar di markasnya. Kegiatan itu dalam rangka ulang tahun koran Para personil Slank dipastikan tidak akan terlibat dalam kampanye politik partai. Pernyataan itu ditegaskan oleh Bim Bim sang drumer sekaligus pentolan grup band Slank. yang juga ulang tahun Kaka yang ke 30 tahun. "Dari pada pemilu berdarah-darah lebih baik kita menyumbangkan darah. Apalagi kita lagi prihatin dengan banyaknya musibah, seperti banjir dan dema berdarah," jelas Bim Bim.

Mohammad Ridwan Hafiedz

Usia 31, Ridho Slank Mengaku Jadi Penakut
Perasaan senang, bahagia, dan suka, campur aduk di hati Ahmad Ridho "Slank". Bisa dimaklumi, sebab ulang tahunnya ke-31 dirayakan besar-besaran oleh Bunda Iphet dan Manajemen Slank. Tapi acara ini tak bakal membuatnya berubah.

Menurut Ridho, kehadiran anak-lah yang membuat mentalnya berubah. Dia mengaku jadi penakut. "Dulu saya paling maniak terbang. Tapi sekarang jadi takut," ungkap suami Ony Serojawati.

Sedangkan soal rencananya ke depan, Ridho ingin membuat buku. "Buku yang bisa dipake untuk pegangan anak muda yang tertarik pada musik," jelas pemetik gitar Slank. Sayangnya, tambah dia, keinginan itu kalah cepat dengan Bunda Iphet.

Yah, Bunda Iphet yang juga manajer Slank memang baru meluncurkan buku setebal 157 halaman berjudul "Bundaku Sayang". Buku itu adalah kumpulan artikel yang ditulis Bunda Iphet di koran Slank


Ridho 'Slank' Menunggu Kelahiran Anak ke 2

Persenel kelompok musik Slank, Ridho Hafiedz tengah berbahagia. Soalnya, sang istri Ony Serojawati tengah mengandung anak kedua.

Bagi Ridho, kehamilan kali ini suatu hal yang menggembirakan mengingat beberapa bulan sebelumnya istrinya sempat keguguran. Itulah sebabnya, pria yang bernama lengkap Mohammad Ridwan Hafiedz ini berharap tak terjadi sesuatu atas janin yang tengah dikandung sang istri.

Harapan yang sama diungkapkan Ony. Menurut Ony, trauma akan keguguran sebelumnya memang masih menghantuinya. Kendati begitu, ibu dari Marco Maliq Hafiedz ini tetap berhati-hati dengan kandungannya. "Kata dokter jangan terlalu capek," ujar wanita yang dinikahi Ridho pada 25 Agustus 2001

Selasa, Maret 03, 2009

Slank di Pentas Java Jazz 2009


Grup band senior, Slank, dipastikan manggung di festival tahunan musik jazz internasional bertajuk Java Jazz 2009. Slank akan menjadi salah satu penampil di antara 188 pementasan yang akan digelar di Balai Sidang Jakarta, 6-8 Maret mendatang.

Koordinator Program Java Jazz Festival, Eki Puradireja, mengatakan, pada Java Jazz 2009 ini Slank akan diberi ruang untuk menghibur para jazz lover Tanah Air. Eki juga mengatakan, kehadiran Slank akan dikemas dalam konsep kolaborasi.

Lantas, dengan siapa Slank berbagi musik? ''Rencananya adalah kolaborasi dengan salah satu big band,'' kata mantan personel grup band Humania ini tanpa merinci soal kolaborasi Slank tersebut. ''Yang pasti, kami sedang menyelesaikan rencana seperti apa nanti bentuk kolaborasinya. Saat ini kita hanya ingin informasikan dulu bahwa Slank memang benar akan tampil,'' tegas Eki kembali.

Bunda Iffet, manajer Slank, membenarkan bahwa Slank telah diundang untuk tampil di pentas Java Jazz 2009. ''Sudah oke,'' kata ibunda Bimbim, penabuh drum Slank, ini ketika dihubungi Republika. Hanya saja, Bunda Iffet mengaku belum tahu big band yang akan berkolaborasi dengan Slank. Yang pasti, ini akan menjadi aksi perdana Slank tampil di pentas Java Jazz.

Ini adalah kali pertama Slank tampil di panggung Java Jazz.
Menampilkan genre musik di luar jazz sejatinya bukanlah hal baru bagi perhelatan Java Jazz. Dibanding festival JakJazz, Java Jazz memang lebih kooperatif dengan musisi pop yang tengah naik daun.

Untuk penyelenggaraan tahun ini, Java Jazz bakal memboyong beberapa musisi ternama dunia seperti Brian McKnight. Brian adalah penyanyi asal Amerika Serikat yang lebih lekat dengan genre pop dan R&B. Selain Brian, akan hadir juga Jason Mraz, Dianne Reeves hingga musisi-musisi jazz senior semacam Peabo Bryson, Matt Bianco, hingga Michael Paulo.

Sedangkan musisi dari dalam negeri yang akan tampil antara lain Dwiki Dharmawan Global Harmony Orchestra, Idang Rasyidi, Phinisi, Glenn Fredly, Oele Pattiselanno, Yance Manusama, Tohpati Orchestra Ensemble, Afgan, Humania, RAN, Maliq 'n D'Essentials dan Cindy Bernadette.

Eki menjelaskan, untuk tiga hari penyelenggaraan, pihaknya akan menyiapkan 19 panggung. Jumlah panggung ini, kata dia, sama dengan penyelenggaraan tahun lalu. Di 19 panggung itulah akan digelar 188 pertunjukan. ''Untuk hari pertama, kita akan mengadakan 59 show. Selanjutnya di hari Sabtu atau hari kedua akan ada 65 show. Sedangkan hari penutupnya ada 64 show,'' rinci Eki.

Proyek spesial
Pada Java Jazz kali ini, pihak penyelenggara juga menyiapkan beberapa proyek spesial seperti Tribute to Luther Vandross, Tribute to Chrisye by Glenn Fredly dan Amboina Project sebagai bentuk penghormatan kepada musisi asal Ambon yang senantiasa berkomitmen dalam berkarya. Dalam Amboina Project akan tampil para musisi dan penyanyi asal Ambon atau Maluku. Mereka akan membawakan lagu-lagu Ambon yang dikemas dengan musik jazz.

Sementara itu Peter F Gontha, pendiri Java Jazz Festival, memberi kabar gembira buat para penikmat jazz. Menurut dia, untuk penyelenggaraan tahun depan, musisi legendaris asal Meksiko, Santana, telah memberikan konfirmasi untuk hadir. ''Tentu sangat banyak penggemar Santana di Indonesia sehingga kami mengundang dia untuk tampil di Java Jazz,'' katanya.

Salah satu persiapan untuk menyambut kehadiran Santana adalah memindahkan penyelenggaraan Java Jazz 2010 ke Kemayoran. ''Untuk penonton Santana, saya yakin tidak akan cukup di Balai Sidang. Kami ingin mengundang lebih banyak penonton sehingga tempatnya juga harus lebih luas,'' demikian Peter. ant/akb